Friday, February 14, 2025

Kunjungan ke Tanah Buddha (Buddhayatra/Dhammayatra) - INDIA, NEPAL, INDONESIA

 DHAMMAYATRA atau BUDDHAYATRA

Idha nandati pecca nandati, katapuñño ubhayattha nandati.. Puññaṁ me katan ti nandati, bhiyyo nandati suggatiṁ gato. Di dunia ini ia bahagia, Di dunia sana ia berbahagia. Pelaku kebajikan, berbahagia di kedua dunia itu. Ia akan berbahagia ketika berpikir, “Aku telah berbuat bajik”, dan ia akan lebih berbahagia lagi, ketika berada di alam bahagia. (Dhammpada, Syair 18)

Setiap agama memiliki tempat-tempat suci yang sangat dihormati. Tempat-tempat suci tersebut memiliki makna yang sangat sakral dan religius bagi para pemeluknya. Termasuk agama Buddha sebagai salah satu agama yang dianut oleh masyarakat dunia.

Bagi umat Buddha, kunjungan napak tilas ke tempat-tempat suci agama Buddha dikenal dengan istilah Dharmayatra. Dharmayatra berasal dari dua kata, yaitu dharma berarti ‘kebenaran’, dan yatra berarti ‘di tempat mana’. Sehingga Dharmayatra memiliki arti ‘tempat yang berhubungan dengan kebenaran (Dharma)’. Secara umum, Dharmayatra berarti berziarah ke tempat-tempat suci yang patut dipuja dan dihormati.

Dalam kitab Māha Parinībbānā Suttā, Guru Agung Buddha mengatakan kepada Bhikkhu Ananda tentang nasihat dan imbauan Dharmayatra: “Ananda, ada empat tempat bagi orang berbakti untuk berziarah, untuk menyatakan sujudnya dengan penuh hormat. Di manakah ke empat tempat itu?

Ananda, tempat Tathagata dilahirkan, adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya berziarah, menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat.
TAMAN LUMBINI

Tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna yang tiada taranya, adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya berziarah, menyatakan sujudnya dengan perasaan khidmat.
BODH GAYA (BUDDHAGAYA)

Tempat Tathagata memutarkan Roda Dharma untuk pertama kali, adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya berziarah menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat.
BENARES (VARANASI/SARNATH)

Tempat Tathagata meninggal (Parinībbānā), adalah tempat bagi seorang berbakti berziarah menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat.
KUSINARA (KUSHINAGAR)

Mereka berziarah ke tempat-tempat itu, apakah mereka itu para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, atau upasika, merenungkan : “Di sinilah Tathagata dilahirkan. Di sinilah tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna. Di sinilah Tathagata memutarkan Roda Dharma yang pertama. Di sinilah Tathagata meninggal (Parinībbānā).

Siapa pun juga dalam perjalanan ziarah tersebut meninggal dunia dengan hati penuh keyakinan, maka orang tersebut setelah badan jasmaninya hancur setelah meninggal, akan bertumimbal lahir di alam-alam surga yang bahagia”.

Empat tempat suci agama Buddha yang disebutkan dalam kitab Māha Parinībbānā Suttā berhubungan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Guru Agung Buddha Gotama. Empat tempat Dharmayatra bagi umat Buddha yang ada di India dan Nepal ini adalah:
  1. Pertama, Taman Lumbini; sekarang dikenal dengan sebutan Rummindei (Nepal); tempat Pangeran Siddhattha Gotama lahir pada saat bulan purnama di bulan Waisak pada tahun 623 SM.
  2. Kedua, Buddhagaya (Bodhgaya), tempat Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna di bawah pohon Bodhi pada saat bulan purnama di bulan Waisak pada tahun 588 SM.
  3. Ketiga, Taman Rusa Isipatana, Benares; sekarang dikenal dengan nama kota Sarnath; tempat Sang Buddha Gotama membabarkan Khotbah tentang Pemutaran Roda Dhamma (Dhammacakkappavattana Sutta) kepada lima orang petapa di bulan Asalha pada tahun 588 SM.
  4. Dan, Kusinara (Kusinagar), tempat di mana Sang Buddha Gotama wafat (Maha Parinībbānā) pada saat bulan purnama di bulan Waisak pada tahun 543 SM.
Jika anda hendak melakukan perjalanan Dhammayatra ke India, opsi berikut ini mungkin dapat anda pertimbangkan. Opsi ini merupakan testimoni dari salah satu rekan Penulis yang telah melakukan Dhammayatra ke India dan Nepal pada bulan September 2025 lalu dengan pemberangkatan dari Pekanbaru Riau. Berikut ini rencana perjalanannya [ini adalah salah satu opsi saja, tentunya situasi dan kondisi dapat berubah secara teknis]:
  1. 22 Sep: berangkat menuju New Delhi dengan penerbangan Pekanbaru ke Singapore lalu ke New Delhi [PKU-SIN by SQ8399 dan SIN-DEL by SQ406] dan menginap di New Delhi 1 Malam. Penerbangan dari Singapore ke New Delhi menggunakan pesawat komersial terbesar di dunia, yaitu Airbus A380-800 milik Singapore Airlines [SQ406]. Opsi lain (Red.) bisa melalui Bangkok (BKK) dari Jakarta [CGK-BKK by TG434 dan BKK-DEL by TG315]. Opsi ini menawarkan pengalaman penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (Wide Body Airline) tipe Airbus A330-300 dan Boeing B777-300ER.
  2. 23 Sep: terbang menuju Varanasi dan memulai Dhammayatra di Taman Rusa Isipatana (tempat Buddha membabarkan Dhamma untuk pertama kalinya kepada Lima Petapa). Hari ini menginap di Varanasi 1 Malam.
  3. 24 Sep: Setelah menikmati keindahan Sungai Gangga, rombongan melanjutkan perjalanan darat dengan Bus AC [Jatak Travel] menuju Bodh Gaya. Malam ini menginap di Bodh Gaya.
  4. 25 Sep: Perjalanan sampai di Bodh Gaya dan segera mengunjungi Mahabodhi Temple, Pohon Bodhi tempat Petapa Gotama menjadi Sammasambuddha (Cerah Sempurna Secara Mandiri). Malam ini masih menginap di Bodh Gaya.
  5. 26 Sep: Hari ini mendaki Puncak Burung Nasar [Bukit Gijjhakuta Gandhakuti], mengunjungi Hutan Bambu Velluvana [sekarang Venu Van] dan menuju Peninggalan Universitas Nalanda yang termasyhur. Malam ini menginap di Vaishali.
  6. 27 Sep: Dari Vaishali dilanjutkan ke Kushinagar untuk mengunjungi [Parinirvana Stupa]. Malam ini menginap di Kushinagar 1 Malam.
  7. 28 Sep: Setelah menyeberangi perbatasan, masuk ke Negara Nepal menuju Lumbini, tempat lahirnya Bodhisatta Pangeran Siddhartha. Malam ini menginap di Lumbini 1 Malam.
  8. 29 Sep: Dari Lumbini kembali masuk India mengunjungi Taman Jetavana. Malam ini menginap di Shravasti 1 Malam.
  9. 30 Sep: Perjalanan panjang hari ini. Setelah makan siang di Lucknow, rombongan menuju Agra dan menginap di Agra 1 Malam.
  10. 1 Oct: Kesempatan untuk menyaksikan salah satu Keajaiban Dunia [Taj Mahal]. Dari Taj Mahal menuju New Delhi dan menginap 1 Malam di New Delhi.
  11. 2 Oct: Hati ini City Tour di New Delhi, mengunjungi [India Gate] yang ikonik. Malam hari diantar ke Bandara New Delhi [DEL] untuk kembali ke Tanah Air Indonesia dengan penerbangan [SQ403] menuju Singapore terlebih dahulu.
  12. 3 Oct: Sampai di Singapore, rombongan kembali terbang ke Pekanbaru dengan SQ8398. Opsi lain (Red.) dengan penerbangan DEL-SIN by SQ403 dan dilanjutkan dari Singapore ke Jakarta by [SQ952]. Penerbangan SQ403 memakai pesawat Airbus A380-800, sedangkan SQ952 memakai pesawat Airbus A350-900 yang super canggih.
Istilah Dharmayatra sering pula digunakan ketika umat Buddha melakukan ziarah ke candi-candi Buddhis yang merupakan tempat-tempat suci agama Buddha. Candi-candi Buddhis ini terdapat di berbagai belahan dunia, termasuk yang banyak tersebar di berbagai wilayah Nusantara dan masih dapat kita kunjungi hingga saat ini.

Salah satunya adalah Candi Borobudur; warisan luhur peradaban buddhis nenek moyang kita yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai tempat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia. Artinya, Candi Boobudur menjadi tempat ziarah umat Buddha yang berskala internasional.

Ini berdasarkan Penandatanganan Nota Kesepakatan Pemanfaatan Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon untuk Kepentingan Umat Hindu dan Buddha Indonesia dan Dunia di Pendopo Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (10/02/2022). Nota Kesepakatan ini ditandatangani oleh Gubernur DIY serta perwakilan dari Menteri Agama; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Menteri BUMN; dan Gubernur Jawa Tengah.

Meskipun bukan merupakan tempat yang berhubungan langsung dengan kehidupan Guru Agung Buddha, tetapi banyak simbol ajaran Buddha terdapat pada candi-candi Buddhis. Melalui relief-relief yang terpahat pada candi-candi Buddhis, kita dapat banyak belajar akan nilai-nilai Dharma dan filosofi kearifan lokal Nusantara yang adiluhung.

Dharmayatra merupakan sarana untuk memupuk dan memperteguh keyakinan (saddha) akan Buddha, Dhamma dan Sangha (Tiratana), memupuk karma baik, dan mengkondisikan dapat terlahir di alam-alam bahagia (surga). Serta untuk melestarikan nilai-nilai Dharma melalui peninggalan sejarah.

Karenanya, umat Buddha yang memiliki kesempatan dan kondisi yang mendukung hendaknya dapat melakukan Dharmayatra ke candi-candi Buddhis dan empat tempat suci agama Buddha sebagai penghormatan kepada Guru Agung Buddha.

Semoga dengan tekad kuat (adhitthana) dan timbunan kebajikan yang telah dilakukan selama ini, umat Buddha dapat memiliki kesempatan melakukan Dharmayatra ke Candi Borobudur di Magelang serta ke tempat-tempat suci agama Buddha di India dan Nepal. ***@ji.NgR***

Google Maps Location
klik pada nama untuk melihat peta
Referensi :
  1. https://kemenag.go.id/buddha/dharmayatra
  2. https://swadesi.com/kapilvastu/
  3. https://shrikashidham.com/blog/sarnath-varanasi/
  4. https://www.nekhor.org/buddha/kushinagar
  5. https://ehipassiko.or.id/charity-tour/
  6. https://www.tripadvisor.co.id
  7. https://borobudur.injourneydestination.id/destination-info/
  8. https://www.traveloka.com/en-id

Lagu Buddhis Anak: INTI AJARAN BUDDHA

 LAGU BUDDHIS ANAK
INTI AJARAN BUDDHA
Cipt. Bhikkhu Saddhanyano
...
Klik Gambar untuk Melihat Videonya


SEJAK DULU SEKARANG HINGGA NANTI
TETAP SAMA INTI AJARAN BUDDHA

WALAU BEDA CARA JUGA BAHASA
NAMUN SATU TUJUAN KE NIBBANA

BERUSAHA TAK BERBUAT KEJAHATAN
BERSEMANGAT BERBUAT KEBAJIKAN
MENSUCIKAN HATI JUGA PIKIRAN

AGAR HIDUP SLALU DAMAI DAN TENTRAM

Saturday, May 18, 2024

Guru Buddha Bali Tabur Bunga Menyambut Waisak 2568 B.E. Tahun 2024

Ketua Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Bali (Eka Putra Dharma Swara, S.Ag., M.Pd.) mengikuti kegiatan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pancaka Tirta Tabanan yang beralamat di Jalan Rama No. 22 Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali bersama dengan Sekretaris III Bidang Pendidikan SMA Pengurus Pusat (PP) Pergabi (Nyoman Dharmadipa, S.Ag., M.Pd.), Ketua Pengawas Pengurus Daerah (PD) Pergabi Bali (Darsusanto, S.Ag.) dan sejumlah Pengurus dan Anggota Pergabi Bali lainnya.

Acara tersebut diadakan oleh WALUBI (Wadah Antar Lembaga Umat Buddha Bali) dalam rangka menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhis Era (B.E.) Tahun 2024 yang melibatkan sejumlah lembaga dan majelis serta mitra kerjasama lainnya seperti MAGABUDHI, FIB, PATRIA, DAYAKA SABHA Cetiya dan Vihara-Vihara se-Bali, YAYASAN bercirikan BUDDHIS, simpatisan Buddhis dari seluruh wilayah di Provinsi Bali dan PERGABI sebagai Organisasi Profesi Guru Agama Buddha.

Adapun Detik-Detik Purnama Waisak Tahun 2024 jatuh pada tanggal 23 Mei 2024 Pukul 21.52.42 WITA.

Pada kesempatan tersebut, Ketua PD Pergabi Bali mengajak semua pihak untuk tetap bersemangat menjaga dan merawat tempat-tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya yang ada di Bali serta terus meneladani sikap-sikap patriotisme dan kepahlawanan para pendiri bangsa dan pejuang-pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu padu saling rukun dan harmonis dalam suasana damai dan sejahtera.

Klik Foto untuk Lihat Gallery Kegiatan