Saturday, May 18, 2024

Guru Buddha Bali Tabur Bunga Menyambut Waisak 2568 B.E. Tahun 2024

Ketua Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Bali (Eka Putra Dharma Swara, S.Ag., M.Pd.) mengikuti kegiatan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pancaka Tirta Tabanan yang beralamat di Jalan Rama No. 22 Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali bersama dengan Sekretaris III Bidang Pendidikan SMA Pengurus Pusat (PP) Pergabi (Nyoman Dharmadipa, S.Ag., M.Pd.), Ketua Pengawas Pengurus Daerah (PD) Pergabi Bali (Darsusanto, S.Ag.) dan sejumlah Pengurus dan Anggota Pergabi Bali lainnya.

Acara tersebut diadakan oleh WALUBI (Wadah Antar Lembaga Umat Buddha Bali) dalam rangka menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhis Era (B.E.) Tahun 2024 yang melibatkan sejumlah lembaga dan majelis serta mitra kerjasama lainnya seperti MAGABUDHI, FIB, PATRIA, DAYAKA SABHA Cetiya dan Vihara-Vihara se-Bali, YAYASAN bercirikan BUDDHIS, simpatisan Buddhis dari seluruh wilayah di Provinsi Bali dan PERGABI sebagai Organisasi Profesi Guru Agama Buddha.

Adapun Detik-Detik Purnama Waisak Tahun 2024 jatuh pada tanggal 23 Mei 2024 Pukul 21.52.42 WITA.

Pada kesempatan tersebut, Ketua PD Pergabi Bali mengajak semua pihak untuk tetap bersemangat menjaga dan merawat tempat-tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya yang ada di Bali serta terus meneladani sikap-sikap patriotisme dan kepahlawanan para pendiri bangsa dan pejuang-pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu padu saling rukun dan harmonis dalam suasana damai dan sejahtera.

Klik Foto untuk Lihat Gallery Kegiatan



Saturday, May 11, 2024

Apa pentingnya Gelar sih?


Apa pentingnya Gelar sih? Tanpa Gelar jg bisa Kaya kok!

Sebuah pertanyaan dan jawaban spontan yang seringkali kita dengar manakala seseorang bertanya kepada kalangan yang mungkin saja sudah putus sekolah karena dulu malas, sering membolos, kendala ekonomi orang tua, “hasutan” teman, dan berbagai alasan lain sehingga setelah tamat SMA/SMK atau bahkan hanya tamat SMP tidak melanjutkan lagi ke jenjang perguruan tinggi dan lebih memilih cukup tamat SMP dan/atau SMA/SMK saja.

Lebih dari itu, motivasi tidak melanjutkan perguruan tinggi juga didukung oleh beberapa bukti yang menurut mereka cukup meyakinkan bahwa tidak kuliah pun bisa sukses dan sebut saja kaya raya. Misalnya jadi petani kaya, pedagang sayur yang kaya, peternak ayam yang kaya, makelar tanah yang kaya, montir yang kaya, salesman atau salesgirl yang kaya, pengurus tempat ibadah yang kaya, dan sebagainya.


Lalu buat apa kuliah sebenarnya?

Ternyata dunia ini membutuhkan tidak hanya sekadar orang yang kaya raya saja, tetapi membutuhkan orang yang penuh dedikasi, orang yang rendah hati, orang yang kritis berpikir, orang yang mampu bekerja dengan sistematis, orang yang cakap dalam menimbang suatu persoalan dengan benar sebenar-benarnya, orang yang tanggap dengan situasi dan kondisi zaman, dan orang yang mampu menjadi motivasi bagi orang lain untuk maju dalam segala hal, tidak hanya maju dalam kemapanan materi semata, tetapi juga maju dalam hal pengembangan batin yang sarat dengan kebijaksanaan dan dedikasi tinggi pada nilai-nilai kebenaran yang sejati. Menjadi orang yang berdampak positif bagi keluarga, masyarakat kecil di tempat tinggalnya, bagi warga dunia nyata … dan bahkan warga dunia maya!


Nah, untuk itu perlu kiranya para pembaca semuanya melanjutkan membaca tuntas tulisan ini … silahkan dilanjut :)


Ada BANYAK MOTIVASI mengapa MENDAPATKAN GELAR SARJANA SANGAT PENTING, di antaranya:

Pertama,

Meningkatkan peluang karir: Gelar sarjana dapat membuka pintu untuk berbagai kesempatan karir, termasuk di bidang-bidang yang membutuhkan kualifikasi khusus, seperti hukum atau kedokteran.


Ke-dua,

Meningkatkan gaji: Sebagian besar pekerjaan yang membutuhkan gelar sarjana membayar gaji yang lebih tinggi daripada pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi pendidikan yang lebih rendah.


Ke-tiga,

Meningkatkan keterampilan: Mendapatkan gelar sarjana melibatkan belajar tentang berbagai topik dan keterampilan yang berguna dalam karir dan kehidupan sehari-hari.


Ke-empat,

Meningkatkan kepercayaan diri: Memiliki gelar sarjana dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan kepuasan pribadi.


Ke-lima,

Meningkatkan jaringan profesional: Kampus universitas seringkali menjadi tempat yang baik untuk membangun jaringan profesional yang luas dan beragam.


Ke-enam,

Memberikan akses ke sumber daya yang berlimpah: Sebagai mahasiswa sarjana, Anda akan memiliki akses ke berbagai sumber daya, seperti perpustakaan, laboratorium, dan program penelitian.


Ke-tujuh,

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Studi di universitas dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, yang berguna dalam banyak situasi dalam kehidupan.


Ke-delapan,

Membangun keterampilan sosial: Universitas adalah tempat yang baik untuk membangun keterampilan sosial dan memperluas lingkaran sosial.


Ke-sembilan,

Menyediakan kesempatan untuk belajar di luar negeri: Banyak program sarjana menawarkan kesempatan untuk belajar di luar negeri, yang dapat meningkatkan pengalaman dan keterampilan Anda.


Terakhir,

Memberikan pengalaman hidup yang berharga: Mendapatkan gelar sarjana dapat menjadi pengalaman hidup yang berharga dan membantu membentuk siapa Anda sebagai individu.


Itulah tadi beberapa alasan mengapa mendapatkan gelar sarjana sangat penting. Mendapatkan gelar sarjana dapat memberikan banyak manfaat dan kesempatan dalam karir dan kehidupan pribadi, termasuk meningkatkan peluang karir, keterampilan, jaringan profesional, kemampuan berpikir kritis, dan pengalaman hidup yang berharga.


Jadi, mari yang merasa sudah tamat SMP lanjut mendapatkan Paket-C dan bersama tamatan SMA/SMK mendaftar kuliah. Jika tidak untuk sendiri, sampaikan saja kepada para buah hatinya, grup keluarga, grup komunitas motor, paguyuban warga di perumahan tempat tinggalnya, dan para handai taulan serta kolega lainnya untuk melanjutkan pendidikan tinggi.


Salah satu yang layak banget dipertimbangkan adalah kuliah di Nalanda Jakarta. Dan kabar baiknya adalah, bagi yang mendapatkan informasi dari tulisan ini akan menjadi orang yang sangat beruntung mendapatkan pendampingan penuh dari Nawa Ratna Bali (NRB) apabila menempuh pendidikan tinggi di Nalanda Jakarta dengan sponsorship dari NRB sebagai sebuah Foundation yang sangat komitmen pada bidang pendidikan, sosial, budaya, dan kemanusiaan … utamanya di Bali dan Nusa Tenggara Barat, bahkan ke seluruh penjuru Tanah Air.


So, tidak perlu malu dan takut apalagi ditambah ragu untuk menggali informasi lebih lanjut lagi tentang seluk-beluk kuliah di Nalanda Jakarta dengan menghubungi (klik Logo WA) PIC Nawa Ratna Bali Foundation dibawah ini.


Klik gambar dibawah ini untuk melihat sumber pustakanya

Wednesday, May 8, 2024

Tentang Kitab Suci Buddhis: TIPITAKA

Halo Sahabat Senapati Dhamma,
Salam Mencerahkan Diri dan Orang Lain!

Pada era dewasa ini tidak keliru rasanya jika dikatakan masih banyak orang yang belum tahu bahkan memahami Kitab Suci Umat Buddha, khususnya di Indonesia. Sehingga perlu kiranya para pembelajar garda terdepan seperti Guru Pendidikan Agama Buddha, Para Pengurus Vihara, dan/atau Para Pemimpin Organisasi Buddhis lebih sering menjelaskan Kitab Suci Umat Buddha kepada semua umat Buddha dan/atau simpatisan Buddhis dalam setiap kesempatan bicara, baik secara privat maupun publik, khususnya yang paling populer dikenal dan digunakan sebagai rujukan Dhamma Talk atau Sharing Dhamma adalah TIPITAKA PALI. Meskipun demikian, Kitab Suci Umat Buddha yang berbahasa Sansekerta pun perlu juga dijelaskan lebih lanjut.

Mengapa hal itu perlu sering dilakukan?
Jawabannya adalah tidak lain dan tidak bukan agar setiap kalangan umat Buddha dan/atau simpatisan Buddhis senantiasa mempunyai pedoman TEORI dalam rangka mendukung keberhasilan PRAKTIK Ajaran Guru Agung Buddha dengan lebih sistematis, tidak kelimpungan kesana-kemari yang akhirnya membuat bingung dalam praktiknya. Jika dulu banyak orang dapat belajar langsung dari Guru Agung Buddha Gotama dan Para Siswa Piawai Buddha, maka era kini nampaknya Dhamma yang tersurat sangat layak menjadi pedoman pembelajaran Dhamma itu sendiri. Maka dari itu hindari seperti pendaki yang tidak punya kompas atau peta jalan pendakian. Bayangkan saja jika hal itu terjadi!

Oleh karena itu, ibarat sebuah kolam teratai yang berisi air dan tumbuhan teratai yang dapat tumbuh dengan baik dan mekar pada waktunya, maka TEORI seperti "bangunan kolam" itu sendiri, air ibarat perilakunya, dan bunga teratai yang mekar indah bersih pada waktunya adalah hasil dari praktiknya. Sehingga teori menjadi penting sebagai koridor, yang meskipun nampaknya berupa batasan tertentu, namun sesungguhnya menjadi kunci bagaimana sebuah praktik dapat dilakukan dengan lebih seksama, lebih intens, tidak "meluber" kemana-mana sehingga bunga teratai ibarat sebagai hasil praktik Dhamma dapat muncul dengan indah dan bersih melampaui ketinggian air di kolam itu.

Inilah TIPITAKA, sebuah teori yang penting untuk selalu dijadikan rujukan dalam keseharian kita berpikir, berucap, dan bertingkah laku dalam kapasitas-nya sebagai individu, anggota komunitas keluarga maupun masyarakat luas. Harus sesering mungkin diperbincangkan dalam setiap kesempatan, apakah empat mata, enam mata, delapan mata, dan banyak mata di berbagai tempat. Jadikan TIPITAKA sebagai "batasan" yang akan melampaui batas, lepas dari kebingungan dan keraguan dalam praktik dan sampai menembus tataran-tataran kesucian.

Praktik itu sangat penting, tetapi teori pun sama pentingnya. Samakan pengertian itu dengan bagaimana nafas masuk dan nafas keluar sama pentingnya bagi kelangsungan hidup kita sehari-hari. Selamat belajar dan semangat terus untuk Mencerahkan Diri dan Orang Lain!

#pesanGURU 08.05.2024

Anda juga dapat membaca informasi terkait Kitab Suci Tipiṭaka (Kanon Pāḷi) dengan klik gambar dibawah ini: